Prakata Budaya Berkendara

Budaya berkendara tentunya sudah lahir jauh sebelum kami lahir, kami banyak berkaca dari para leluhur dan mengagumi cara mereka berkreasi membuat karya yang menginspirasi dalam skena ini. Budaya kustom yang awalnya berkembang di Amerika pada tahun 1950an sebuah representasi dari gaya dalam berkesenian, berpakaian, bermusik dan berkendara tentunya.

Figur — figur inspiratif para dedengkot budaya kustom seperti Von Dutch (Kenny Howard), Robert williams, Lyle fisk, Dean jeffries, Sam & George barris, mempengaruhi gelombang modifikasi kendaraan serta gaya bekendara di California sana. Budaya kustom pun lebih luas dari sekedar kendaraan juga berbicara tentang tongkrongan, cara berpakaian, gaya rambut hingga musik yang didengarkan.
Di Indonesia tren tersebut sepertinya ditandai dengan sosok alm. Gito Rollies yang berpose diatas XS650 chopper dalam cover majalah aktuil pada tahun 1970. Hingga saat ini kami rasa Indonesia memiliki budaya yang kuat juga tidak lepas dari muncul nya berbagai MC (motorcycle club) hingga awal 90an, sampai sekarang beberapa figur kenamaan seperti Fahmi “freeflow”, Irvine & Chandra “Pickers” dari Bandung, lalu kolektif Sekepal aspal di Jakarta dan masih banyak lagi figur dari kota — kota lain.
Diiringi dengan suguhan event — event kustom lokal hingga munculnya brand — brand dengan tema kustom melebur menjadi satu semakin memperkuat budaya kustom di Indonesia tanpa batasan jenis kendaraan ataupun strata sosial.
Originally published at https://thejokidarat.wordpress.com on February 10, 2020.